Quantcast
Channel: TINTAHIJAU.com | Dari Subang untuk Dunia
Viewing all 124 articles
Browse latest View live

Mencipta Kemerdekaan di Selasar Gang Panglejar Subang

$
0
0

17 Agustus yang biasa diperingati sebagai hari kemerdekaan Indonesia sudah berlalu. Namun semangat mengisi kemerdekaan warga belum juga pudar. Mereka masih bersemangat mencipta kemerdekaan meski dari selasar jalan gang

Seperti yang terlihat di Panglejar 4 Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Subang. Dengan memanfaatkan jalan gang dengan lebar yang kurang dari 2 meter, warga semangat merayakan hari kemerdekaan dengan aneka lomba.

Sederhana namun istimewa. Meskipun hanya beberapa mata lomba, pagelaran dalam rangka HUT RI ke-70 menjadi istimewa, karena event itu melibatkan anak-anak dan orang dewasa. Istimewa juga, karena biaya untuk pelaksanaan kegiatan itu, swperti mengusung faham demokrasi, untuk warga, dari warga dan oleh warga Panglejar 4.

Pada 17 Agustus silam, panitia pelaksana yang digawangi anak muda setempat, menggelar sejumlah lomba untuk anak-anak. Dari mulai ambil uang dalam pepaya, lari bawa kelereng dalam sendok, memindahkan belut, joget balon, memasukkan paku ke botol, dan lomba khas makan kerupuk serta mata lomba lainnya.

Selama dua hari, anak-anak di Panglejar 4 itu benar-benar merasakan kemerdekaan. Menikmati hidup tanpa dikhawatirkan serangan penjajah, atau setidaknya selama dua hari itu anak-anak menikmati kebebasan, dan permainan rakyat yang pada saat yang sama sedang mengeliminasi permainan yang biasa pegang dalam layar komputer (game online).

Ada tawa kebahagian bagi para pemenang, ada juga ekspresi kekecewaan bagi yang mereka kalah. Namun bagi penonton, menang kalah soal akhir, karena hiburan rakyat dan kebahagiaan adalah segalanya.

Sepekan selepas apel kemerdekaan, bukan berarti mengisi hari kemerdekaan usai. Setelah anak-anak, kali ini giliran orang dewasa mengambil bagian. Di lahan kosong, warga Panglejar 4 memanfaatkan untuk panjat pinang. Ada dua pohon pinang di sana, ukuran pendek untuk anak-anak dan ukuran panjang buat yang dewasa.

Kendati panjat pinang menjadi hiburan rakyat setiap tahunnya, tetap saja panjat pinang punya cerita dan alasan untuk mengundang tawa. Tingkah dan polah pemanjat pinang pada batang kayu yang sudah dilumuri dan licin itu, membuat ger-geran warga yang melihat.

Meskipun, hadiah yang ada di puncak pohon pinang itu sangat sederhana, namun tidak membuat patah hati atau mengendorkan semangat peserta untuk sampai di atas. "Seperti para pejuang dulu, merebut kemerdekaan bukan dengan tumpang kaki, bergerak dan terus semangat merebut kemerdekaan. Demikian halnya panjat pinang, kalo semangatnya kendor, mana mungkin sampai atas," celetuk ibu-ibu yang saemangat memberi semangat peserta panjat pinang.

Dengan cara sederhana, warga Panglejar 4 sudah berhasil mencipta Kemerdekaannya meskipun hanya di selasar jalan Gang. Karena kemerdekaan sejati adalah saat tawa kita mengembang, saat kita saling bergandeng tangan dalam kebahagiaan. Selamat dan merdeka, Panglejar 4! [Annas Nashrullah | @JejakAnnas]

 

Foto: suasana panjat pinang di Panglejar 4 Subang

 

Follow twitter @tintahijaucom


Kondisi Lalin Berdampak Jumlah Wisatawan ke Ciater 

$
0
0

TINJAU SUBANG- Kondisi lalu lintas (Lalin) menuju tempat wisata, memberi kontribusi terhadap menurunnya jumlah kunjungan wisatawan yang hendak ke obyek wisata di wilayah Subang.

Seperti yang dialami obyek wisata air panas Sariater, di daerah Ciater, Kabupaten Subang. Menurut Humas Sariater H. Yuki Arzuania kondisi jalan menuju obyek wisata berdampak pada jumlah kunjungan ke Sariater. Dengan volume kendaraan yang bertambah sementara jalan tidak berubah, mengakibatkan wisatawan memilih tempat lain yang mudah dijangkau.

Hal itu disampaikan Yuki saat mengklarifikasi berita sebelumnya terkait capaian target wisatawan tidak terpenuhi yang berdampak pada defisitnya pendapatan Sariater. Yuki mengklarifikasi, obyek wisata air panas Sariater tidak pernah mengalami defisit.

"Sariater merugi atau defisit itu tidak benar dan tidak pernah terjadi defisit. Yang terjadi pada semester sekarang adalah tingkat hunian dan jumlah kunjungan rekreasi tidak sesuai dengan yang ditargetkan oleh manajemen," kata Yuki dalam konprensi pers di Plasa Pasta Lampu Satu, Subang.

Ia memaparkan, tidak tercapainya target kunjungan dan hunian hotel pada semester ini, salah satunya dampak dari himbauan Pemerintah terkait larangan menggelar rapat di hotel. Ini, kata Yuki, mempengaruhi berbagai kegiatan outing dan out bound instansi

Selain karena itu, jelas Yuki, belum tercapainya target jumlah kunjungan yang datang ke Sariater, dipicu masalah lalu lintas. Ia menerangkan, volume kendaraan dan kondisi jalan menuju lokasi wisata tidak seimbang. Akibatnya, tidak sedikit wisatawan yang memilih obyek wisata lain yang mudah terjangkau.

"Jumlah wisatawan sesungguhnya meningkat, tapi kondisi jalan tidak mengalami perubahan. Sehingga ada antrian. Waktu tempuh, dari Subang ke Ciater bisa sampai 3,5 jam. Ini berpengaruh negatif minat kunjungan selanjutnya ke sini," paparnya.

Dibagian lain, Yuki menjelaskan keberadaan jalan Tol Cipali yang baru saja diresmikan, menjadi prospek untuk meningkatnya wisatawan. Hanya saja, jika keberadaan akses tol tersebut tidak dibarengi dengan pelebaran jalan atau skenario lalin, tidak banyak memberi kontribusi. "Kita berharap ada perubahan jalan menuju Ciater misalnya dengan memanfaatkan jalur alternatif," jelasnya.

Untuk mendongkrak jumlah kunjungan, Yuki menegaskan pihaknya memaksimalkan upaya sosialisasi dan promosi dengan memanfaatkan event-event, baik di Subang maupun di Bandung atau daerah lainnya. Dengan upaya itu, Yuki optimistis, target kunjungan wisatawan ke Sariater pada tahun ini, bisa tercapai.

"Kita masih optimistis targetan jumlah kunjungan bisa tercapai, dengan kerja team yang semakin solid masih ada waktu tiga bulan ke depan. Kita juga membuat paket midnight voucher, auto promo dan paket paket Camping, HSP membership, kerjasama keagenan dan fasilitas," pungkasnya. [Annas Nashrullah | @JejakAnnas]

 

Foto: Humas Sariater H. Yuki Arizuana

Follow twitter @tintahijaucom

 

Warga Subang, Lebih Mengeluhkan Air daripada Efek Dolar Meroket

$
0
0

TINJAU SUBANG- Nilai tukar mata uang dolar Amerika terhadap rupiah yang terus menggeliat, ternyata bagi beberapa produsen tahu tempe di wilayah Subang tidak berpengaruh.

“Sebenarnya tidak begitu walaupun ada kenaikan terhadap harga kacang kedelai,” kata  Lili pengusaha di Komplek Kopti, Dangdeur, Subang, Kamis (27/8/15).

Menurutnya, kenaikan harga kacang kedelai sudah terjadi sejak Ramadhan dengan kisaran harga Rp 72.000 hingga Rp 74.000 per kuintal (100 kg) dari kisaran Rp 69.000 sampai  Rp 70.000 per kuintal.

Dikatakannya, sedangkan rata-rata para perajin tahu menghabiskan bahan kacang kedelai sebanyak 50 – 70 kg dan perajin tempe menghabiskan bahan kacang kedelai antara 100 – 130 kg tiap kali produksi dalam sehari. “Jadi kenaikan harga bahan kacang kedelai tidak terlalu signifikan dirasakan. Karena fluktuasi sudah biasa terasa sejak lebaran,” ujarnya.

Daripada imbas sama dolar, justru para perajin tahu tempe lebih mengeluhkan oleh kondisi air. Ny. Ayim mengatakan, yang paling terpengaruh bagi pengusaha di Komplek Kopti, berhadapan dengan kesulitan air bersih pada musim kemarau sekarang. "Saya merasakan berat, karena kesulitan air yang membuat produksi agak terganggu. Sedangkan dalam produksi tahu maupun tempe memerlukan banyak air," keluhnya.

Menurutnya, sebagian besar perajin mengandalkan air yang bersumber dari sumur. Seringkali air yang disedot kondisinya kotor oleh tanah. “Harus didiamin dulu biar namper (mengendap) dulu tanahnya baru bisa digunakan,” ujarnya. [GM]

follow twitter @tintahijaucom

Jelang Piala Presiden, Besok Persib Jajal Tim Subang

$
0
0

TINJAU BANDUNG- Sepekan jelang Piala Presiden, Persib mengagendakan sekali pertandingan uji coba. Calon lawannya adalah Baretti Subang. Rencananya, pertandingan uji coba itu akan dimainkan di Bandung, Jumat (28/8/2015).

"Ini akan menjadi pertandingan uji coba terakhir sebelum Piala Presiden. Setelah itu, kita fokus ke pematangan tim," kata pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman, Kamis (27/8/2015).

Persib akan memulai perjuangannya di Grup A Piala Presiden dengan menghadapi Persiba Balikpapan di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kabupaten Bandung, 2 September.

"Mudah-mudahan Konate Makan dan Vladimir Vujovic sudah gabung. Tapi, kalaupun hari ini datang, kita akan lihat dulu kondisinya sebelum main lawan Barreti," tutur Djanur. [GM]

Follow twitter @tintahijaucom

Bupati Purwakarta Atur Waktu Pacaran

$
0
0

TINJAU PURWAKARTA- Purwakarta membuat aturan tegas soal bukan muhrim yang berduaan malam-malam. Bila kedapatan pacaran malam-malam, akan ditegur. Dan kalau tetap melanggar akan dinikahkan.

"Jadi sama dengan Perdes Desa Berbudaya, salah satu pasalnya mengatur tentang jam kunjungan berpacaran. Berpacaran tidak boleh lebih dari jam 9 malam, dan harus lapor RT sebelum berkunjung," urai Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Rabu (2/9/2015).

Menurut Dedi, apabila ada yang melanggar akan diberi peringatan sampai tiga kali. Nah, yang keempat bila tetap melakukan akan dikenakan sanksi. "Akan dinikahkan. Petugas pengawas Badega Lembur, nama baru dari Hansip desa," urai Dedi.

Pemberlakuan aturan ini mulai 1 Oktober 2015. Pemkab Purwakarta akan melakukan ujicoba di lima desa, antara lain di Desa Cilandak, Desa Linggamukti, Desa Cilingga, Desa Mekarjaya, dan Desa Sukamulya. "Ini sesuai peraturan Bupati No 70 tahun 2015 tentang Desa Berbudaya," tutup dia. [detik]

gollow twitter @tintahiaucom

Tak Aktif, Pengurus MuayThai Jabar Dibekukan

$
0
0

TINJAU SUBANG- PB MuayThai Indonesia (PBMI) membekukan pengurus provinsi MuayThai Jabar. Untuk menjalankan organisasi, pada saat yang sama PBMI membentuk Caretaker yang diketuai Wiranto.

Dalam surat nomor 11 Tahun 2015, tentang Pembentukan Caretaker Pengurus Provinsi MuayThai Indonesia Jabar, disebutkan pembentukan caretaker itu karena PengProv Jabar pimpinan Iskandar dinilai tidak aktif dan tidak fokus melakukan pembinaan organisasi dan prestasi atlit.

"Terbukti selama lebih dari dua tahun berturut-turur Pengprov Muaythai Jabar tidak pernah mengikuti kejuaraan Nasional dan Liga Nasional sebagai program resmi PB MuayThai yang wajib diikuti oleh pengurus Provinsi MuayThai se-Indonesia," tulis surat yang ditandatangani Plt Ketum Sudirman.

Dengan kondisi itu, maka solusi yang diambil PBMI untuk keberlangsungan pembinaan organisasi dan atlit, diambil alih sementara kepengurusan PBMI Jabar dengan membentuk Caretaker. Dengan demikian, SK Ketum PBMI Nomor 14 tahun 2013 dianggap tidak berlaku lagi.

Caretaker diberi waktu selama 15 bulan untuk melaksasanakan tugas keorganisasian MuayThai Jabar sampai dengan terbentuknya pengurus Provinsi MuayThai Jabar melalui Musprovlub guna memilih Ketum PengProv MuayThai Jabar periode 2016-2020.

Ketua Caretaker MuayThai Jabar Winarto mengatakan, dalam waktu dekat ini pihaknya akan melakukan konsolidasi dan solidiasi internal, termasuk pendataan Pengcab dan Pengkot MuayThai. "Infonya sudah ada 16, tapi kita belum tahu pastinya, sehingga kita akan data ulang," kata Winarto.

Selain agenda itu, dalam waktu dekat pihaknya akan membentuk dan meresmikan PengCab MuayThai. Dari sisi kesiapan, kata Winarto, Subang jauh lebih siap dan aktif termasuk dalam pembinaan atlit. "Secepatnya, kita akan lakukan pengukuhan Pengcab Subang," jelasnya

Dalam SK PBMI tertanggal 29 Desember itu sejumlah nama pengurus Caretaker PengProv MuayThai Jabar muncul sejumlah nama dari Kabupaten Subang. Sebut saja EviSilviadi yang duduk di Waketum I, Otjid AH Rosyid di posisi Sekum, Lilis Sulastri di Bendahara dan Yoyo Kustriyo di Bidang Pembinaan Organisasi. [Annas Nashrullah | @JejakAnnas]

 

Follow twitter @tintahijaucom

Catatan Politik 2015, Media Sebagai Trafo Politik

$
0
0

Belum genap 100 hari pemerintahan Jokowi – JK, terjadi aksi saling tangkap pejabat lintas institusi. 12 Januari 2015 Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Komjen Budi Gunawan (BG) sebagai tersangka dalam kasus kepemilikan Rekening “gendut”. Ironisnya, DPR menyetujui BG sebagai Kapolri (pada test and propert ). BG belum juga dilantik (idealnya seorang tersangka  memang mundur), Rakyat dicengangkan oleh penangkapan seorang wakil ketua KPK,Bambang Widjojanto (BW), oleh Polri tepatnya pada 23 Januari.

Cicak vs Buaya jilid II. BW disangkakan atas tindakannya ditahun 2010 (perkara pemilukada Kota Waringin Barat yang mengarahkan saksi untuk menyampaikan keterangan palsu dihadapan Hakim MK). Kasus itu sendiri sudah pernah mereda karena, konon, pengaduan sudah ditarik oleh pelapornya. Ketika tiba – tiba muncul lagi, wajar jika sebagian Rakyat menerka ini sebuah “serangan balik” meski istilah tersebut kurang etis karena seperti diketahui bersama, sinyal dari KPK atas status BG sudah pernah disampaikan kepada Jokowi ketika menjelang pembentukan Kabinet, diawal pemerintahannya.

Artinya, penetapan BG oleh KPK tidak bersifat politis dan atau bukan sengaja menjegal dengan mengada – ada. Justru yang mengherankan adalah sikap Jokowi yang tetap mengusulkan BG, serta sikap DPR yang meloloskan / menyetujui BG sebagai Kapolri. Wajar, jika ada kalangan menilai Jokowi tersandera politik balas budi diawal pemerintahannya. Selain BW, ketua KPK Abraham Samad (AS) dan Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja (APP) juga dilaporkan ke Bareskrim Polri  oleh Tim kuasa Hukum BG. AS dinilai melanggar azas hukum  saat penetapan status BG.

Menghadapi permasalahan ini, Jokowi membentuk Tim Independen. Padahal Presiden tidak harus membentuk tim tersebut. Cukup baginya mengeluarkan surat perintah khusus kepada KPK dan Polri untuk menangani kasus yang diusungnya masing – masing. Dalam perkembangannya, meski Presiden kemudian memilih Sutarman sebagai Kapolri, namun kasus BG maupun BW beserta AS dan APP hingga kini terkubur. Penulis tidak ada maksud menggembosi KPK, jika memang salah (KPK juga manusia) kenapa tidak diproses? juga tidak sentimental terhadap BG, jika memang terbukti, kenapa diabaikan? Bukankah prinsip dasar hukum adalah keadilan hukum? Keadilan hukum bukan sekedar kepatutan pelanggar untuk dihukum, tapi juga kesamaan dimata hukum (
menjalankan proses dan mendapatkan hukuman atas pelanggarannya).

Memasuki bulan Mei,  Dimana sebelumnya diisukan akan terjadi demo besar – besaran dari unsur Buruh dalam rangka peringatan Hari Buruh sedunia ( 1 Mei )  dan dari unsur Mahasiswa dalam rangka Hari kebangkitan Nasional ( 20 Mei ), Presiden Jokowi menunjukan kepiawaiannya sebagai politisi. Isu berhasil diantisipasi serta menumbangkan banyak prediksi yang mengatakan demonstrasi besar akan berhasil menggulingkan Jokowi di bulan Mei dengan alasan  nilai tukar Rupiah yang semakin merosot terhadap US Dollar. Jokowi sadar akan bahaya, maka disusunlah serangkaian strategi dari mulai membagikan Kartu Indonesia Sehat ( KIS ) untuk Buruh hingga upaya merangkul para “pentolan” kampus.

Tercatat pada bulan April – Mei jokowi keliling untuk membagikan secara langsung KIS kepada kaum Buruh ( Deli Serdang, Jakarta Utara, Ungaran, dll ). Ribuan Kartu berhasil meredam Buruh. Sementara untuk meredam aksi Mahasiswa, serangkaian strategi pun dijalankan dari mengundang para aktifis kampus hingga rencana pemberian beasiswa keluar negeri dan studi “banding” ke Bali yang dikenal keindahan dan turisnya yang berbikini (hmmmm penulis jadi ngiler). Mei yang diisukan seram,
berhasil dilalui oleh Jokowi dalam zona aman. Terlepas dari apakah itu sebuah upaya politis atau hanya kebetulan saja momennya, sebaiknya kita husnudzon bahwa Jokowi peduli kepada buruh dan perhatian kepada “sang jago Kampus”.

Peristiwa politik lainnya yang menjadi catatan saya adalah Resufle Kabinet oleh Jokowi pada 12 Agustus 2015. Menjadi menarik karena merupakan resufle cabinet tercepat sepanjang sejarah Indonesia pasca Reformasi. Tidak tanggung – tanggung, Jokowi kali pertama meresufle sampai 5 menteri. Mereka adalah Sofyan Djalil (Menko Perekonomian) diganti oleh Darmin Nasution, Tedjo Edhy Purdjiatno (Menko Polkam) diganti oleh Luhut Binsar Pandjaitan, Indroyono Soesilo (Menko Kemaritiman) diganti oleh Rizal Ramli, Andrinov Chaniago (Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS) diganti oleh Sofyan Djalil, Rahmat Gobel (menteri Perdagangan) diganti oleh Thomas Lembong. Selain itu, Jokowi juga mengganti Sekretaris Kabinet Andi Widjayanto oleh Pramono Anung.

Dari Resufle tersebut bisa dilihat sebuah pengakuan dari Jokowi yang meski selalu ditutupi. Jokowi resah atas pertumbuhan ekonomi yang menurun, “puyeng” akan ketidakstabilan politik (padahal stabilitas politik merupakan dasar stabilitas ekonomi), dan juga kekhawatiran atas ketidakkompakan para menterinya. Sisi lain penulis melihat formasi barunya itu mencerminkan manuver Jokowi untuk merangkul pihak luar lingkarannya serta keinginannya mendapat dukungan penuh dari PDIP sebagai partai pengusungnya yang konon tidak pernah melibatkannya dalam memutuskan kebijakan Partai.

Keputusan Jokowi yang tergesa – gesa itu membuahkan sebuah tontonan baru bagi Rakyat. Sehari pasca diangkat menjadi Menko Kemaritiman, Rizal Ramli mengkritik Menteri BUMN Rini Soemarno soal rencana pembelian 30 unit pesawat Airbus 350 untuk maskapai Garuda Indonesia. Tidak hanya Rini, Menteri ESDM Sudirman Said pun diminta Rizal untuk mengevaluasi program pembangunan listrik 35.000 megawatt. Menurut Rizal, target pembangunan Listrik yang dicanangkan Presiden Jokowi terlalu ambisius terlebih masih ada program pembangunan 7.000 MW dari era SBY.

Cara yang ditempuh Rizal menyeretnya kedalam perang dingin dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Sebuah pemandangan yang lagi – lagi menunjukan kebohongan. Pengakuan adanya diskusi terbuka disaat Rapat Kabinet hanyalah pemanis berita. Cabinet teamwork uncertainty, sengaja dibuat kah (manajemen konflik)?

Menu selanjutnya dari para pesohor negeri disuguhkan pada 2 September 2015 dimana Partai Amanat Nasional ( PAN ) menyatakan bergabung dengan Koalisi Pendukung Pemerintah. Isu Resuffle II pun muncul, termasuk Diantaranya tokoh Koalisi Merah Putih ( KMP ), Fadli Zon. Politisi Gerindra ini meski tidak secara langsung mengaitkan keberadaan PAN di Koalisi Pemerintahan, memandang perlu adanya Resuffle II. Ada tujuan apa PAN di Barisan pemerintah? Infiltrasi KMP ataukah secara pribadi “pemilik PAN” mengendus akan munculnya “bintang baru” ditubuh KMP yang tidak dia sukai? Pendiri PAN, Amien Rais, memberi alasan sikap politik PAN didasari karena merosotnya legitimasi pemerintahan Jokowi. Lucu, Amien juga memerintahkan bila PAN tidak bisa membawa perubahan maka sebaiknya kembali ke Oposisi. Sementara itu Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, mengatakan alasan partainya bergabung dibarisan PDIP karena kepedulian terhadap kondisi ekonomi Indonesia yang semakin menghawatirkan. Penulis saat itu sempat mencurahkan Prediksi melalui tulisan karena alasan dan gaya seperti ini menggelitik. “kehadiran PAN di pemerintahan tidak akan membawa kondisi lebih baik”.

Benar atau tidak, etis atau fayr pernyataan serta manuvernya, semoga bermuara pada kepentingan rakyat.Peristiwa Politik terheboh ditahun 2015 adalah dikuaknya  rekaman pembicaraan Ketua DPR RI, Setya Novanto, dua bulan pasca bergabungnya PAN ke Koalisi Pemerintah yang kemudian dikenal dengan skandal “papa minta saham”. Kali ini Menteri ESDM yang bermanuver. Sudirman Said melaporkan rekaman perbincangan Novanto dengan Presiden Direktur PT. Freeport Indonesia, Maroef Syamsudin.

Rekaman yang dibuat oleh Maroef kemudian diserahkan kepada menteri ESDM untuk selanjutnya dilaporkan kepada Mahkamah Kehormatan Dewan ( MKD ). Lagi – lagi, pernyataan Menkopolhukam Luhut Pandjaitan terkait laporan Sudirman ini mengindikasikan minimnya koordinasi dilingkungan istana. “pencatutan nama itu sah – sah saja, suka – suka dia. Pemerintah punya sikap jelas. Apa kamu bisa jamin orang lain tidak mencatut nama kita. Tanya Menteri, Sudirman Said melaporkan ke MKD itu tanpa restu Presiden.” Tandas Luhut sebagaimana dilansir Kompas.com 19/11/15.

Perang Media senjata para jawara membawa propaganda berhasil menghypnotis Rakyat. Ada yang sinis, optimis, hingga apatis. Adu argument sesuai pemahaman serta sumber informasi yang mereka serap.Demo tuntutan sidang MKD secara terbuka serta tuntutan mundurnya Novanto terus bergulir.

Tepat dihari yang sama, beberapa jam sebelum MKD memberikan putusan untuk Novanto, Ketua DPR asal Partai Beringin itu mengundurkan diri dari kursi Ketua DPR RI (16/12/15) dengan alasan demi meredam kegaduhan. MKD kemudian menutup sidang dengan tanpa putusan.

Hal menarik untuk dicermati adalah keengganan Jokowi, Luhut, dan JK ( nama yang dicatut ) untuk melaporkan pencatutan namanya kepada Bareskrim. Satu sisi kita menilai sikap bijak dari para petinggi itu. Sisi lain adalah sinyalemen akan terputusnya mata rantai kebenaran. Seyogyanya Novanto siap menjadi tumbal politik untuk tegaknya hokum di Indonesia. Novanto harus siap membeberkan fakta – fakta yang sesungguhnya atas isi rekaman tersebut. Dengan terkuburnya kasus ini, maka sama dengan membiarkan rakyat dibuai propaganda media. Mereka yang menu nya berasal dari media X, akan menganggap Novanto picik. Sebaliknya, mereka yang konsumsi otaknya dari media Y, akan menganggap Novanto korban, akan menganggap pernyataan Novanto dalam rekaman itu benar.

Sidang Etik MKD bukanlah saja soal patut tidaknya seorang Pimpinan DPR mencatut nama, tapi juga menyangkut etika seorang anggota / Pimpinan DPR dalam mengeluarkan gurauan sebagaimana terdapat pada rekaman itu. Artinya, meski tidak ada pencatutan nama dalam pertemuan dimaksud, Novanto layak ditegur oeh MKD. Kini, kuncinya ada di Lembaga hukum.  Disana akan muncul pahlawan jika berhasil memvonis Novanto dan atau JKW dan atau yang lainnya. Setidaknya “membuka penuh” isi  rekaman beserta pembuktian pelanggaran hokum yang terkait PTFI maupun tidak. Konon, isi rekaman menyinggung pelanggaran pilpres 2014.

Isu “papa minta saham” tenggelam dengan cepat, tergantikan oleh maraknya pro kontra atas komposisi pimpinan KPK, yang ditetapkan Komisi III DPR RI sehari setelah sidang MKD Novanto ditutup. Sebagian kalangan menyangsikan keberanian KPK jilid IV yang ditetapkan pada 17 Desember itu. Mereka yang ditetapkan sebagai pimpinan KPK periode 2015 – 2019 adalah Agus Rahardjo ( sekaligus Ketua ), Basaria Pandjaitan, Alexander Marwata, Saut Situmorang dan Laode Muhammad Syarif. Dihari yang sama, kembali, media memberitakan hal lucu dimana Surat Pelarangan operasi taksi dan ojek berbasis online dari Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dipatahkan oleh Presiden Jokowi. Satu lagi bukti koordinasi tidak epektif karena sebelumnya Jokowi justru mengapresiasi keberadaan system transportasi ini.

Sehari kemudian, Ignasius pun mencabut surat pelarangannya setelah dipanggil Presiden. Suhu politik Nasional semakin mereda seiring bergantinya menu tontonan yang disuguhkan media. Peristiwa kecelakaan transportasi kembali terjadi dipenghujung tahun 2015. Dua kecelakaan besar dalam sehari terjadi terjadi 2x di tempat berbeda, yakni jatuhnya pesawat tempur TNI AU saat latihan dan karamnya kapal penumpang  KM Marina bermuatan 108 penumpang di Perairan Siwa – Sulawesi Selatan (12/12/15). Korban yang ditemukan selanjutnya dikubur, seperti halnya kasus – kasus politik yang dikubur. Hanya media yang bisa mengubur dan membangkitkannya lagi.

Semoga tahun 2016 semakin kondusif. Indonesia jangan sampai masuk ke Dalam Kategori state of conflict-prone politics – Negara yang rentan dengan konflik politik. Sudahi kesan sebagai Negara rawan konflik antar lembaga seperti terjadi di 2015. Mari kita berbuat sesuai kapasitas masing - masing untuk membuktikan bahwa kita meskipun beragam suku, agama dan ras, tapi bukanlah golongan dari kategori conflict prone societies ( Masyarakat yang rentan konflik antar Masyarakat ).

Sebagai bahan setelah menganalisa peristiwa politik sepanjang 2015, penulis mengembalikan hal ini kepada partai politik. Sudah saatnya parpol memberi ruang bagi dialog dan mengakomodasi perbedaan serta meninggalkan system penguasaan secara oligarki. Kepemimpinan parpol dari Atas sampai ke Bawah yang kian nepotistik untuk menciptakan pejabat serta anggota perwakilan rakyat, telah menjadikan kekayaan Rakyat dikelola oleh yang bukan ahlinya. Keberadaan Media pun sangat vital bukan saja dalam menaik turunkan suhu atau ketegangan politik, namun lebih penting dari itu adalah mencerdaskan rakyat dengan menyuguhkan berita yang seimbang serta melakukan pengawalan atas
kasus – kasus hukum sebagai penyakit akut para pesohor di Negeri ini demi terciptanya generasi baru dengan semangat serta mental membangun.

Oleh : Taswa Witular (Kang Away), Penulis konsultan politik nasional

Setahun, 8 PNS Subang Terjerat Dugaan Kasus Korupsi

$
0
0

TINJAU SUBANG- Kejaksaan Negeri Subang menangani empat kasus tindak pidana korupsi. Dalam kasus tersebut sudah menetapakn 11 tersangka, delapan diantaranya adalah PNS.

Empat kasus itu adalah kasus pengadaan Mangrove di Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Hutbun), proyek jalan sirkuit Gerry Mang di dinas Tata Ruang Pemukiman dan Kebersihan (Tarkimsih), dan bantuan sosial untuk 120 KUBE di Dinas Perikanan dan Kelautan serta kasus BPJS di Dinas Kesehatan.

Dari kasus itu, Kejari sudah menetapkan 11 tersangka, delapan orang diantaranya adalah PNS Pemkab Subang. Untuk kasus Mangrove, para tersangka itu adalah AS dan K (PNS) dan MJ serta AP kontraktor; Kasus Sirkuti Gerry Mang BS (PNS) dan Sy (kontraktor), Kasus Bansos KUBE adalah Ir, ES dan Om (PNS) sementara tersangka kasus BPJS di Dinkes adalah BS dan JAK (PNS).

"Untuk tersangka kasus Mangrove sudah dalam proses penuntutan di Pengadilan Tipikor Bandung. Sementara lainnya masih proses penyidikan," kata Kasie Pidsus Anang Suhartono didampingi penyidik Hamidun kepada TINTAHIJAU.com, Selasa (29/12/2015)

Lebih jauh, Hamid merinci, kasus yang ditangani selama 2015 ini yang dalam proses penyelidikan adalah kasus Mangrove, sirkuit Gerry Mang dan dua kasus pengadaan aspal di Dinas Tarkimsih tahun anggaran 2013 dan 2014, nilai proyek masing-masing Rp8 miliar.

Sementara proses penyidikan, ada 12 item. Selain empat kasus di atas, ditambah dengan kasus penyalahgunaan program peningkatan kwalitas dan produktivitas di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) senilai Rp700 juta  pada 2013 dan kasus raskin di Desa Dawuan Kaler Kecamatan Dawuan senilai Rp150 juta.

"Untuk proses penuntutan ada delapan orang, yaitu seorang Pipanisasi, dua orang Raskin, satu orang Kridit Layanan Modal Mikro (Ulam) dan empat kasus Mangrove," terangnya.

Pada tahun ini, Kejari juga menyelamatkan uang negara sebesar Rp2.5 miliar dari Kasus TPA Panembong, dan menyita Rp600 juta untuk kasus Mangrove, sekitar Rp550 juta kasus Gerry Mang dan Rp100 juta kasus Bansos. [annas nashrullah l @JejakAnnas]

foto: Penyidik Kejari Subang Hamidun

follow twitter @tintahijaucom


Sejuta Manfaat Alpukat untuk Kecantikan

$
0
0


ALPUKAT  tidak hanya enak dikonsumsi. Tetapi, ada manfaat lain dari alpukat dan sangat berkhasiat untuk kecantikan. Apa sajakah itu? Berikut ulasan selengkapnya, seperti dilansir dari Boldsky, Senin (16/11/2015).

Kulit bersinar dan sehat

Ingin miliki kulit yang sehat dan bersinar? Jawabannya adalah alpukat. Alpukat dipercaya kaya vitamin A dan E yang berkhasiat membuat kulit menjadi bersinar. Antioksidan pada alpukat mencegah kulit dari sinar matahari dan polusi. Cara pengaplikasiannya, cukup haluskan buahnya pada kulit, kemudian bilas setelah 20 menit. Anda dapat mengaplikasikannya seminggu sekali untuk hasil yang maksimal.

Mencegah kulit keriput

Alpukat dapat mencegah munculnya keriput dan penuaan. Antioksidan di dalamnya dapat mengurangi radikal bebas. Pengaplikasiannya pun masih sama, dengan menempelkan alpukat yang sudah dihaluskan pada kulit dan bilas setelah beberapa menit.

Meremajakan kulit kepala

Alpukat dipercaya meremajakan kulit kepala dan membuat rambut sehat. Caranya, campurkan alpukat dengan minyak zaitun. Lalu, aplikasikan pada kulit kepala dan bilas setelah 20 menit.

Menghidrasi kulit

Alpukat efektif sebagai pelembap. Cukup haluskan alpukat dan tambahkan beberapa tetes minyak esensial. Aplikasikan pada wajah dan bilas. Ini sangat berguna bagi Anda yang memiliki kulit kering sehingga lebih terhidrasi.

Tabir surya

Sebagai tabir surya, Anda bisa aplikasikan krim alpukat pada kulit selama 20 menit dan bilas dengan air hangat. [okezone]

Inilah Perlawanan Siswa SMAN 3 Subang Terhadap Pejabat Dolim

$
0
0

TINJAU SUBANG- Puluhan kaum perempuan dibuat gerah dan meradang oleh perilaku pejabat publik yang dinilai dholim. Merekapun berhimpun dan melakukan perlawanan massif terhadap para pejabat tersebut.

Kemarahan kaum perempuan yang dimotori Srikandi berawal dari kesenjangan sosial yang melanda negara tersebut, warga yang kelaparan dan kemiskinan yang semakin hari semakin menggila.

Di lain pihak, potensi alam negara itu subur makmur. Dari mulai potensi bumi, laut dan potensi lainnya. Andai saja potensi itu dikelola secara benar, seharusnya warga di negeri itu tidak ada kesenjangan sosial.

Kondisi timpang antara potensi dan keadaan warga, membuat Srikandi geram. Srikandi, yang sebenarnya merupakan istri Arjuna, seorang pejabat, melakukan provokasi dan propaganda ke kaum perempuan.

Dia, mengumpulkan kaum hawa dan memprovokasi untuk melakukan perlawanan terhadap para pejabat dholim. Mereka memprotes, prilaku korup dan kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat. Tidak itu saja, para pejabat itu justru sering kali melakukan pesta pora dan dugem

Aksi protes dilancarkan oleh kaum hawa. Ketegangan antara kaum hawa dan para pejabat pun terjadi. Suasana negeri itu mencekam. Melihat kondisi yang tidak baik itu, sang pemimpin Negeri, Kresna bersikap

Ia mengumpulkan anak buahnya yang didominasi kaum pria itu dengan aktivis perempuan. Kesepakatanpun terjadi. Fakta kesepakatan ditandatangani oleh kedua belah pihak. Keteganganpun mereda.

Kisah itu disadur dari Srikandi Murka karya Wawan Renggo dalam pertunjukan Teater Citra SMAN 3 Subang di kampus mereka, Jumat (12/11/2015). Disutradari Iman Rifani, sebanyak 40 siswa kelas 1 dan 2 SMAN 3 itu menampilkan dengan apik.

Meskipun kisah dalam cerita Srikandi Murka itu serius, namun di tangan Teater Citra, cerita tersrbut penuh dengan lawakan dan tawa. "Kisahnya memang berat, tapi kita coba ditampilkan dengan jenaka," kata sutradara Iman Rifani.

Pertunjukan Teater Tradisional Sunda atau Longser itu dibawakan dalam bahasa Sunda. Dengan durasi 1 jam, anak-anak SMAN 3 ini sukses membawakan peran secara apik dan jenaka.

"Ini bagian dari sosialisasi bahasa ibu melalui kesenian pertunjukan yang segar dan menghibur. Kedua sebagai melatih anak-anak untuk berani tampil di depan publik," kata Pembina Teater Citra SMAN 3 Subang, Wawan Renggo.

Di lain pihak, kegiatan teater yang merupakan ekstrakulikuler sekolah itu, sebagai sarana untuk menekan tingkat kenakalan remaja. "Dengan cara ini sedikit demi sedikit merubah kegiatan anak-anak ke kegiatan positif," tandasnya. [Annas Nashrullah | @JejakAnnas]

Foto: Pertunjukan Teater Citra mengangkat tema Srikandi Murka

Follow twitter @tintahijaucom

Dijual Lahan dan Rumah di Subang Kota

$
0
0

Sebuah lahan dan bangunan rumah di Jl. Ottos Iskandar Dinata (Belakang Gedung KNPI) Subang dijual. Luas lahan 10 bata, Surat Hak Milik (SHM), Listrik PLN 900 watt, dan sumur bor. Hanya sekitar 5 menit dari gerbang Tol Cipali Subang. Harga penawaran Rp200 juta bisa

Untuk info lengkap atau peminat hubungi 082318861999.

 

Wow, Peringatan Maulid Nabi di Pamanukan Digelar di Diskotik

$
0
0

TINJAU PAMANUKAN- Ada yang unik dari pelaksanaan peringatan Maulid Nabi di daerah Pamanukan. Jika kebanyakan peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW digelar di Masjid, di Pamanukan justru digelar di sebuah tempat hiburan malam atau diskotik.

Selepas sholat Jumat, ratusan warga menggelar peringatan kelahiran Nabi Muhammad di sebuah diskotik, Saung Panorama Pamanukan. Mereka yang hadir, selain masyarakat umum, ada juga dari para pekerja diskotik bahkan mereka yang kerap mangkal di kawasan lokalisasi terselubung.

Dengan pakaian tertutup yang dikenakan, mereka tampak khusyuk mengikuti rangkaian cara peringatan hari Kelairan Nabi Muhammad SAW itu. Pihak panitia punya alasan sendiri dengan peringatan Maulid Nabi digelar di tempat hiburan malam itu.

"Kita sengaja menggelar peringatan maulid Nabi Muhammad SAW di sini. Tujuannya tak lain untuk menggugah mereka, dan kembali ke jalan yang diridhoi Allah," kata seorang panitia Roni Fauzi.

Tempat hiburan malam ini, yang biasa hingar bingar suara musik, siang tadi disulap menjadi layaknya tempat majlis taklim. Dengan setingan sederhana, dan lengkap spanduk peringatan Maulid Nabi, puluhan kaum wanit yang hadir mengenakan pakaian tertutup berikut kerudung.

Utadz Hollil, penceramah yang didatangkan panitia, tampak semangat menyampaikan ceramah agamanya yang mengambil tema berbuat baik terhadap sesama

"Kita berharap,dengan kegiatan Maulid Nabi Besar Muhamad SAW ini semoga bisa menyadarkan dan kita diberi hidayah," paparnya

Selain kegiatan cermah agama, peringatan maulid Nabi ini diisi juga dengan pemberian santunan kepada 150 anak yatim. Yang menariknya lagi, dana kegiatan ini diantaranya berasal dari pekerja tempat hiburan malam dan pekerja seks komersil.

"Kegiatan ini sangat baik, mereka penghuni lokalisasi masih punya kesadaran memperingati hari lahirnya nabi Muhamad dan punya kepedulian untuk bershodawoh lepada anak yatim," kata Ketua Karang Taruna Pamanukan, Asem Maulana

"Mudah mudahan kegiatan maulid nabi Besar Muhammad SAW ini, bisa menyadarkan mereka dan diberikan hidayah oleh Allah untuk kembali ke jalan Allah," imbuhnya [Ahya Nurdin]

 

foto: peringatan maulid Nabi di diskotik

follow twitter @tintahijaucom

Kapolres Subang Tamu Pertama PKS di 2016

$
0
0

TINJAU SUBANG- Ada yang berbeda di Kantor DPD PKS Jl. Ki Hajar Dewantara Subang, pada Selasa (5/1/2016). Seorang Petinggi Polisi Resort Subang secara tiba-tiba mendatangi kantor Partai Islam itu.

Kapolres Subang AKBP Agus Nurpatria datang ke Kantor DPD PKS hanya didampingi Kasat Intel Asep. Kedatangan Kapolres di markas PKS itu sebagai tamu pertama di 2016. "Wah jadi pertama PKS di 2016," kata Agus usai isi buku tamu.

Kapolres mengatakan, kedatangannya ke Kantor PKS untuk silaturahim biasa dengan Parpol Islam. "Ini silaturahim saja dengan PKS. Ke depan ke partai-partai lain," kata Agus.

Suasana pertemuan petinggi Polres dengan jajaran pengurus PKS berjalan santai dan akrab. Sejumlah pengurus sempat terlibat diskusi dengan Kapolres. Suasana akrab itu, menjadi catatan sendiri bagi Kapolres.

"Terimakasih, datang ke sini saya disambut dengan mewah dan meriah. Padahal saya maunya santai saja. Nanti saya agendakan dengan Ketua untuk ngopi," kata Kapolres. Ketua DPD PKS T Munadar Hilmi menyatakan pertemuan antar petinggi dua lembaga itu untuk mensolidkan kembali hubungan kemitraan dengan lembaga dan parpol lain.

"Ini dalam rangka silaturahim, kita membangun ukhuwah dan komunikasi sekaligus komunikasi dengan mitra kita. Sebelumnya kita bertemu dengan Bupati, dan bebeberapa partai. Hari ini dengan Kapolres, besok-besok kta agendakan dengan MUI," katanya.

Totong menandaskan, tahun ini PKS mengusung jargon berkhidmat. Artinya PKS akan melakukan pendekatan dengan masyarakat dengan memberi pelayanan dan pengabdian ke masyarakat.

"PKS berkhidmat dengan masyarakat, artinya kami harus menggandeng pemimpin masyarakat dulu, sebelum terjun ke masyarakat," pungkasnya. [Annas Nashrullah | @JejakAnnas]

Foto: Ketua DPD PKS Subang T Munandar memberikan cenderamata kepada Kapolres AKBP Agus Nurpatria

follow twitter @tintahijaucom

Perempuan Cantik di Tugu Benteng Pancasila Subang

$
0
0

Dua perempuan cantik mengenakan gaun anggun lenggak-lenggok di area Tugu Benteng Pancasila Jl. Dewi Sartika, Subang. Dua gadis cantik itu Sri Ayu Juwita dan Rienrien Fitria. Keduanya sedang pengambilan gambar, untuk persiapan salah satu event pada Februari mendatang. [ Foto: R Ichsan Putra]

 

follow twitter @tintahijaucom

Lindungi Batik Bejana, Raperda Batik Lokal Segera Dibahas

$
0
0

TINJAU SUBANG- Pada akhir 2014 lalu, sekelompok elemen masyarakat Subang menggelar diskusi batik bejana. Dari hasil diskusi, muncul inisiasi untuk pembuatan Perda seputar batik.

Harapan itu, ada titik terang di awal tahun ini. Raperda Batik ini sudah diusulkan untuk segera dibahas. Sekda Abdurahman menyatakan Perda batik ini perlu ada guna melindungi hak cipta dan menghargai pembuatnya sebagai kekayaan intelektual.

"Tidak semua orang bisa membuat kreativitas.seperti ini. Sehingga harus dihargai sebagai kekayaan intelektual. Dengan Perda batik itu, nantinya bisa diakui, ciri khas Subang," kata Sekda

Dikatakan Abdurohman, Raperda Batik ini merupakan inisiatif DPRD. Hal ini tidak dibantah Wakil Ketua DPRD Agus Masykur Rosyadi. Ia mengatakan, Raperda Batik ini merupakan aspirasi dari masyarakat.

"Sudah kita usulkan, dan eksekutif oke. Di Raperda ini, diantaranya akan menonjolkan ciri khas kesubangan-nya dalam bentuk batik," kata politisi PKS tersebut.

Selain batik nanas dan sisingaan yang sudah mulai memasyarakat, ada motif batik yang cukup unik, yakni batik bejana. Batik bejana ini melangkah dari temuan bejana perunggu di Kampung Desa Cintamekar, Kecamatan Serangpanjang, pada 2007.

Bejana perunggu itu ditemukan seorang warga, Maman. Keunikan dari bejana perunggu dengan tinggi 90 cm x 60 cm itu, ada pada bagian badannya terdapat motif yang indah. Dalam bejana perunggu itu terdapat motif tumpal 1 dan ganda, hewan kijang dan angsa.

Bejana perunggu itu merupakan peninggalan jaman perundagian, suatu kelompok masyarakat telah mempunyai keahlian satu jenis pekerjaan. Pada jaman itu selain bisa membuat peralatan dari logam, mereka juga membuat perhiasan pada benda yang dibuatnya.

Keunikan dan nilai dalam bejana perunggu itu, pengamat Budaya Subang M. Khadar Hendarsyah menjadi inspirasi untuk dilekatkan dalam sebuah karya batik lokal.

"Ini menjadi inspirasi untuk dijadikan dalam motif otentik batik purba Subang, tidak hanya nanas atau lainnya. Di satu sisi ini sebagai bagian melestarikan dan memahami benda sejarah era prasejarah," jelas Mahasiswa S2 Ilmu Budaya Unpad Bandung tersebut. [annas nashrullah l @JejakAnnas]

 

foto: Diskusi Corak Artefak Purba untuk Motif Batik Subang, pada Januari 2015 lalu

follow twitter @tintahijaucom


Bupati dan Raja Hadiri Pelantikan Ketua PP Subang

$
0
0

TINJAU SUBANG- Ketua MPC Pemuda Pancasila (PP) terpilih, Endang Kosasih dan puluhan pengurus lainnya resmi dilantik oleh Ketua MPW PP Jabar, di Wisma Karya, Selasa (9/1/2015).

Dalam pelantikan pengurus PP periode 2015-2019 itu, selain dihadiri ratusan anggota PP, hadir juga Bupati Subang Ojang Sohandi dan Raja Kraton Galuh Pakuan Subang, Evi Silviadi dan perwakilan dari Muspida serta LSM dan Ormas di Kabupaten Subang.

Kedatangan Ketua MPC PP terpilih, Bupati dan Ketua MPW PP Jabar disambut dengan adat sunda. Mereka dinaikkan ke seni tradisional khas Subang, Sisingaan. Turun dari Sisingaan, mereka disambut Seni Lengser dari Padepokan Abah Renggo. [Annas Nashrullah | @JejakAnnas]

foto: Bupati, ketua MPC Subang, Ketua MPW Jabar dan Raja Galuh Pakuan sebelum masuk arena pelantikan
follow twitter @tintahijaucom

Kapolres Subang Letakkan Batu Pertama Poliklinik Bhayangkara

$
0
0

TINJAU SUBANG- Kapolres Subang AKBP Agus Nurpatria meletakan batu pertama pembangunan poliklinik di Jl. Otista atau samping TK Bhayangkara.

Hadir pada kesempatan itu staf dan jajarannya serta Kapolsek. Saat ini poliklinik masih berada di Mapolres atau samping Reskrim. "Untuk langkah ke depan poliklinik tidak hanya untuk anggota saja juga bisa melayani umum yaitu peserta BPJS" kata Kapolres.

Anggaran pembangunannya berasal dari Polres ini diharapkan bisa meningkatkan pelayanan selain kepada anggota juga pada masyarakat. [eddy muteh]

foto: Kapolres meletakan batu pertama pembangunan poliklinik

follow twitter @tintahijaucom

Pemkab Subang Dibikin Galau Oleh Sampah Pantura

$
0
0

TINJAU SUBANG- Pemkab Subang rencanakan membuat tempat pembuangan sampah sementara di wilayah Pantura Subang. Hanya saja, untuk realisasikannya, pemerintah  banyak menghadapi kendala.

Wakil Bupati Subang Imas Aryumningsih mengaku, pada tahun ini pihaknya sudah membuat program pembuatan tempat sampah. Hanya saja, hingga saat ini pihaknya masih belum mendapatkan lokasi TPA dan terjebak soal anggaran.

"Kita ingin sekali membuat TPA. Tapi lokasinya belum kita dapat. Ada tanah Pemkab, tapi ini ada di daerah pemukiman," kata Imas Aryumningsih kepada TINTAHIJAU.com.

Sementara untuk menggarap tanah warga, dengan konsekwensi Pemkab membeli bidang tanah, Imas mengaku tidak ada anggaran. Namun kemungkinan itu bisa saja dilakukan, salah satunya, ia akan meminta bantuan ke Pemerintah Provinsi dan Pusat.

"Kita akan minta bantuan ke provinsi dan pusat. Saya itu sering minta bantuan apakah ke Provinsi dan Pusat," jelasnya.

Seperti diketahui, masalah sampah terakhir ini menjadi sorotan warga Pantura, khususnya daerah Pamanukan dan daerah Ciasem. Karena tidak adanya TPA, warga membuang sampah tidak pada tempatnya, seperti di sisi jalan yang akibatkan bau tak sedap.

Tidak hanya ke sisi jalan, warga juga kerap membuang sampah ke sungai yang memicu terjadinya pendangkalan daerah aliran sungai. Kondisi itu dikeluhkan warga. Mereka mendesak pemerintah segera membuat TPA permanen. [annas nashrullah l @JejakAnnas]

foto: tumpukan sampah jalan Desa Babakan, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang.
follow twitter @tintahijaucom

Pilkades Karangmulya, Pertarungan Mantan BPD dan Keluarga Mantan Kades

$
0
0

TINJAU SUBANG- Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Antar Waktu, Desa Karangmulya, Kecamatan Legonkulon, Subang mulai digulirkan. Ada empat calon Kades yang sudah mendaftar ke pihak panitia.

Pilkades antar waktu ini dilakukan setelah Kades sebelumnya yang dijabat Mukti Ali Bonang dihentikan di perjalanan. Sebelumnya Kepala Desa Karangmulya ini dijabat oleh seorang PJS.

Panitia Pilkades yang dikomandoi Otong Oop Pahrudin sejak 10-24 Januari melakukan penjaringan bakal calon Kades. Hingga hari terakhir ini, ada empat orang yang mendaptar ke Panitia Pilkades.

Yang menarik, keempat orang ini adalah wajah lama. Di Desa Karangmulya, mereka merupakan elit Desa setempat yang namanya sudah akrab di masyarakat. Keempatnya adalah Amamah Nurohmah (Isteri Mantan Kepala Desa Mukti Ali Bonang), Maman Nurohman (Kakak Kandung dari Amamah Nurohmah), Yaya (Mantan Ketua BPD) dan Komarudin (mantan anggota BPD).

Pilkades Antar Waktu ini pertama kali digelar di Kabupaten Subang. Sebelumnya, Pemkab Subang menggelar Pilkades serentak yang diikuti sebanyak 34 Desa.

Sesuai jadwal, pada 25-30 Januari akan dilakukan bakal calon Kades, dan pada 31 Januari akan dilakukan penetapan Calon Kades, yang dilanjutkan dengan penetapan nomor urut calon Kades.

foto : Penyerahan Berkas Pendaftaran dari Bakal Calon Komarudin ke pihak panitia Pilkades

Dikenai PPN 10%, Pemotongan Sapi di Subang Menurun Drastis

$
0
0

TINJAU SUBANG- Seluruh Rumah Potong Hewan (RPH) di Kabupaten Subang saat ini sudah jarang melakukan pemotongan hewan sapi, karena stok sapi siap potong lagi kosong.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Subang, H. Rachmat Faturrohman. kekosongan stok sapi siap potong tersebut, tidak hanya terjadi pada sapi Import, juga terjadi pada sapi lokal, yang dialami RPH Subang, Pagaden, Kalijati dan Ciasem.

"Saat ini pasokannya sedang tidak ada, sehingga setiap RPH, seperti RPH yang ada di Ciasem, hanya mampu seminggu 1 kali melakukan pemotongan hewan," kata Rachmat kepada Radio Republik Indonesia, Sabtu (23/1/2016).

Kondisi ini, menurut Rachmat, bisa saja pengaruh dari penerapan PPN 10 persen, sehingga di Subang mengalami kelangkaan pasokan sapi impotr maupun lokal. "Bisa saja dipengaruhi oleh faktor PPN 10 persen itu, jadi stok sapi di Subang mengalami kekosongan," ujar Rachmat.

Pada bagian lain Rachmat mengatakan, meski Subang sendiri sebagai daerah peternakan sapi potong, tetapi tidak cukup membantu, karena selain ada ketentuan yang melarang pemotongan sapi betina produktif, juga stok sapi pejantan belum waktunya untuk di potong.

"Kita juga terkendala dengan adanya ketentuan itu, sehingga sebagai daearh peternakan sapi, belum bisa menjadi solusi untuk mengatasi kekosongan stok sapi siap potong tersebut," pungkasnya [RRI]

foto: ilustrasi

follow twitter @tintahijaucom

Viewing all 124 articles
Browse latest View live