Quantcast
Channel: TINTAHIJAU.com | Dari Subang untuk Dunia
Viewing all 124 articles
Browse latest View live

30 DPC PKS se-Kabupaten Subang Dilantik

$
0
0

TINJAU SUBANG- Sebanyak 30 Ketua Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Senin (15/6/2015) dilantik dan diambil sumpah di Gedung Wisma Haji, Jl. Arief Rahman Hakim, Subang.

"Dengan pelantikan ini, antum semua bakal menjadi pejuang-pejuang luar biasa, tidak saja untuk politik tapi untuk kabupaten Subang," pesan Ketua DPD Agus Masykur usai melantik 30 DPC PKS se-Kabupaten Subang.

Pelantikan 30 Ketua DPC digelar dengan sederhana dan khidmat. Hadir dalam pelantikan tersebut Ketua DPW PKS Jabar Tate Komarudin, petinggi DPD Subang, Bupati Subang Ojang Sohandi dan ratusan kader PKS Subang. [Annas Nashrullah | @JejakAnnas]

Foto: Pelantikan 30 DPC PKS se-Kabupaten Subang

Follow twitter @TINTAHIJAUcom

 

 


DPRD Prihatin Dampak Buruk Industrialisasi di Subang

$
0
0

TINJAU SUBANG- Anggota DPRD Subang Nurul Mukmi mengaku gelisah dengan fenomena yang ditimbulkan maraknya industri di Kabupaten Subang.

Hal itu disampaikan Nurul Mukmin saat diskusi "Hadapi Industrialisas Siapkah Subang" di Gedung SKB Subang. Politisi Demokrat itu mengatakan, hadirnya industri di Subang, banyak melahirkan sejumlah permasalahan hingga ke persoalan rumah tangga.

"Karena banyak kaum perempuan yang bekerja di pabrik, masalah muncul kudian saat buruh ini melahirkan. Bayi yang baru berumur beberapa bulan sudah ditinggalkan orang tuanya karena bekerja, bayi yang seharusnya mendapatkan ASI dipaksa harus mengkonsumsi susu pabrik. Bagaimana dengan masa depan generasi kita," kata Nurul Mukmin, Ahad (14/6/2015).

Soal pendidikanpun tidak luput dari dampak berkembangnya industri. Mukmin menjelaskan, tidak sedikit terjadi manipulasi usia buruh. Anak berusia sekolah memilih bekerja ketimbang harus melanjutkan pendidikan.

"Tidak sedikit anak-anak usia di bawah 18 tahun bekerja. Lulus SMP mereka memilih bekerja. Anak-anak sekarang terjadi pergeseran orientasi, mereka memilih bekerja ketimbang sekolah," katanya.

Namun diakui Mukmin, kehadiran industri memberi manfaat kaitannya dengan mengurangi angka pengangguran. Ia menyebut industri bisa menjadi berkah dan rahmat bagi warga setempat. "Industri bisa dimaknai sebuah berkah dan rahmat untuk warga Subang dalam konteks tenaga kerja semoga menjadi manfaat bagi warga," jelasnya.

Namun begitu sikap kritis dan kreatif harus dimiliki masyarakat. Kritis terhadap aktivitas industri yang menabrak aturan, dan kreativitas harus diperkuat sebagai solusi mempertahankan ekonomikeluarga tanpa harus terjebak dengan keberadaan industri.

"Kita semua harus mengepalkan tangan dalam rangka menghadapi fakta terjadinya industrialisasi," tandasnya. [Annas Nashrullah | @JejakAnnas]

Foto: diskusi "Hadapi Industrialisas Siapkah Subang" di Gedung SKB Subang.

Follow twitter @TINTAHIJAUcom

 

Hari ini Tol Cikopo-Palimanan Diresmikan Presiden

$
0
0

TINJAU SUBANG- Sabtu (13/6/2015) hari ini jalan tol Cipali atau Cikopo-Palimanan akan diresmikan Presiden RI, Joko Widodo. Artinya tol dengan panjang 116,7 kilometer itu sejak hari ini mulai beroperasi.

Dengan diresmikannya tol baru ini, akan mempermudah akses jalan dari Merak, Banten hingga Brebes, Jawa Tengah. Tol Cipali diklaim mampu mengurangi 40 persen kepadatan di Jalur Pantura saat musim lebaran, di mana arus mudik bisa melonjak mencapai 100 persen.
Selain itu, jalan tol Cipali juga diklaim hanya menghabiskan waktu tempuh selama satu setengah jam. Sedangkan jika dibandingkan dengan jalur Pantai Utaran Jawa, biasanya bisa mencapai satu jam.
"Tiga jam 30 menit lebih hemat. Kalau lewat Pantura, itu tidak termasuk dengan macet karena adanya aktivitas pasar tumpah dan lainnya," kata Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PU-Pera, Heryanto W Husaini beberapa waktu lalu.

Jam Buka Rumah Makan akan Diatur Selama Ramadan

$
0
0

TINJAU SUBANG- Jam buka rumah makan atau warung yang menjual makanan akan diatur selama bulan Ramadan nanti. Sementara tempat hiburan malam, harus tutup selama bulan Ramadan.

Hal itu diungkapkan Bupati Subang ojang Sohandi selepas Pembukaan Bulan Bhakti Bung Karno di Wisma Karya, Subang. Ia mengatakan, demi menghormati orang yang sedang puasa, pedagang makanan tidak sembarang membuka usahanya itu.

"(Selama Ramadan) Tidak bisa buka sembarangan. Kita akan atur jam bukanya untuk hormati yang berpuasa. Teknisnya akan kita bahas dengan Muspida dan Dinas terkait," kata Ojang kepada TINTAHIJAU.com, Kamis (11/6/2015).

Bisa saja, kata Ojang, rumah makan hanya di bolehkan buka pada saat sore hari. "Rumah makan yang tetap buka akan kita tegor," jelasnya.

Berbeda dengan usaha hiburan malam. Ojang bersikap tegas soal ini. Ia menegaskan, seluruh tempat hiburan malam harus tutup selama ramadan. Soal karyawan yang bekerja di tempat itu, akan menjadi pembahasan dalam rapat kordinasi persiapan Ramadan bersama Muspida.

"Hiburan malam harus tutup selama Ramadan. Nanti kita bahas soal itu," tegasnya. [Annas Nashrullah | @JejakAnnas]

 

Follow twitter @TINTAHIJAUcom

 

Dampak Sanksi FIFA, Persib Akan Bubar

$
0
0

TINJAU BANDUNG- Manajemen Persatuan Sepakbola Indonesia Bandung (Persib) berencana membubarkan Persib, hal ini menyusul tidak adanya kompetisi pasca pembekuan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) oleh Menpora dan sanksi dari Federasi Sepakbola Internasional (FIFA).

Pelatih Persib, Jajang Nurjaman (Djanur) menjelaskan, rencana pembubaran Persib tersebut karena ada banned dari FIFA dengan adanya pembekuan dari Menpora. Ia menilai, berhentinya persepakbolaan nasional diprediksi akan memakan waktu yang cukup lama.

Pihaknya berharap Kemenpora mencabut pembekuan PSSI, sehingga liga kembali berjalan. Menurutnya, sangat disayangkan jika Persib dibubarkan.

"Semenjak Persib menjadi juara ISL 2014, hal ini bukan pekerjaan yang gampang, kemudian sekarang harus bubar," ujar Djanur saat dihubungi Elshinta, Minggu (7/6/2015).

Follow twitter @TINTAHIJAUcom

Subang Seharusnya jadi Kabupaten Terbaik di Jawa Barat

$
0
0

Jika mendengar Subang, maka banyak yang mengingat Subang sebagai kota penghasil nanas,atau tempat pariwisata air Panas Ciater, tapi banyak juga yang memplesetkan kota Subang sebagai kota berlubang, karena jalan jalan di Subang yang masih banyak berlubang.

Harusnya Subang kepanjangan dari SELALU BERKEMBANG, karena segala potensi yang dibutuhkan untuk sebuah kota untuk maju dan berkembang ada di Subang.

Antara lain :Latak yang tidak jauh dari Ibu kota,perlintasan jalur kendaraan darat Nasional, potensi laut, perkebunan dan perdagangan dan sumber daya manusia yang tersedia,selain itu potensi gas dan kekayaan perut Bumi lainnya tersedia di Subang.

Lalu pertanyaannya kenapa Subang sangat lambat berkembang? ini pertanyaan saya juga selaku putra asli daerah Subang dan mayoritas masyarakat Subang.Menurut saya,Subang belum memiliki pemimpin yang kreatif yang mampu memaximalkan segala potensi Subang. Para Pemimpin di Subang kurang bergairah melakukan inovasi karena mungkin terlalu focus berfikir ‘bagaimana melanggengkan kekuasaan dan bagaimana mengatur anggaran APBD yang terbatas’

Hemat saya, Subang harus dikelola secara profesional,dengan menggairahkan dunia usaha, dan perbaikan menyeluruh.Selain itu harus ada komitment dari Bupati dan jajarannya untuk memberantas korupsi, agar tercipta pemerintahan yang berwibawa dan dapat menggerakan semua sumber daya yang ada.Bupati dan para kepala dinas harus mampu melakukan lobby lobby politik maupun lobby bisnis dengan para Investor untuk masuk kewilayah Subang dengan tetap memperhatikan Grand Master Plan tanpa merusak lingkungan dan budaya masyarakat lokal.

Saat ini Subang banyak dibangun pabrik Pabrik yang menurut saya belum terlokalisir dengan baik sehingga lahan lahan produktif berubah menjadi lahan Pabrik yang membuat Subang menjadi seperti tidak tertata dengan baik.Contoh,jalan yang menuju Purwadadi dari kalijati yang dulu dikenal penghasil rambutan,sekarang sudah banyak digunakan oleh para pengusaha asal korea dan luar untuk pabrik tekstil dll.

Sejak saya lulus SMA, tahun 1989, sampai sekarangpun,saya tidak melihat pembangunan yang pesat,yang tumbuh saat ini malah pasar modern yang menjamur yang tentu saja memberengus pedagang lokal.

Kesejahteraan rakyatpun belum memuaskan,apalagi Subang juga dikenal penyedia dan pengekspor pembantu rumah tangga yang cukup besar.Tentu hal ini disebabkan sulitnya mencari lapangan kerja di daerahnya.

Coba kita bayangkan kita dalam perjalanan dari arah jakarta menuju pamanukan, maka kita tidak banyak melihat potensi potensi yang dikembangkan oleh Pemda Subang.Bahkan kita akan menonton dikiri kanan kita rakyat yang masih hidup miskin dan kesusahan. Atau kita jalan menuju Subang melalui jalur sadang, diperbatasan Subang dan Purwakarta kita akan melihat pemandangan yang kontras dimana kita mulai memasuki zona berlubang,ketika memasuki wilayah Subang

Sikap Pemda Subang seperti pasrah dan kurang bergairah, menunjukan qualitas,dan kemampuan mereka dalam tata kelola daerahnya.Jika cuma menyalurkan APBD,semua orang bisa jadi Bupati Subang, tapi yang menantang adalah kemampuan para pemimpin didaerah untuk meloby berbagai fihak untuk masuk Subang dan kemampuan mennggairahkan rakyatnya agar tumbuh dunia usaha agar semakin berkembang dan mengalami kemajuan pesat.

Saya juga melihat kelemahan Para pemimpin di Subang adalah tidak tertarik untuk menggali segala potensi yang ada. Apalagi mengapresiasi rakyat yang berprestasi,hal ini pernah sy temukan ,ada lembaga pendidikan tata busana diSubang yang menjadi juara tingkat Jawa Barat,bahkan ikut bersaing di tingkat Nasional,juga mengeluhkan apresiasi Bupatinya karena hanya sekedar memberikan selamat, dan seremonial memberikan piala saja,tanpa ada pembinaan lebih lanjut,agar menjadi wiraswasta yang produknya bisa menjadi andalan kebanggaan kota Subang.

Perkoncoan dan banyaknya begundal politik yang hanya berpikir dirinya sendiri dan kelompoknya inilah yang merupakan hambatan utama kota Subang berkembang.

Penulis Eka Gumilar, Ketua Barisan Putra Putri Indonesia

foto: jalan Pujsera Subang (facebooker Subang)

Membaca Peta Suara Pilpres di Kabupaten Subang

$
0
0

Tahapan Pemilihan Presiden sudah memasuki tahapan kampanye. Dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, masing-masing Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla kini gencar menyapa warga guna mencari dukungan.

Pemerintah Baru Harus Bebaskan Indonesia dari "Middle Income Trap"

$
0
0

TINJAU JAKARTA- Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Anwar Nasution mengatakan pemerintah baru yang akan terpilih hasil pemilihan umum tahun 2014 ini memiliki tanggung jawab untuk membebaskan RI dari perangkap kelompok pendapatan menengah alias middle income trap.

Pelatih Persipo Puji Permainan Persikas Subang

$
0
0

TINJAU SUBANG- Laga Persikas vs Persipo Purwakarta di Stadion Persikas berakhir dengan skor 1:0 untuk kemenangan tuan rumah. Pelatih Persipo, Heri tak sungkan memuji permainan pasiukan Singa Subang tersebut.

Bantuan PSKS di Subang Disunat Rp125 Ribu

$
0
0

TINJAU SUBANG - Dana bantuan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) sebesar Rp400 ribu per orang periode bulan November dan Desember yang disalurkan kepada warga miskin di Kabupaten Subang sebagai kompensasi kenaikan harga BBM disunat.

Berdasarkan informasi dan penelusuran wartawan, pemotongan dana hak fakir miskin tersebut terjadi di sejumlah desa di Kabupaten Subang, di antaranya Desa Patimban, Kecamatan Pusakanagara, Mulyasari, Kecamatan Pamanukan, Cicadas, Kecamatan Binong, Sukamulya, Kecamatan Pagaden, Manyingsal, dan Sidajaya, Kecamatan Cipunagara, serta beberapa desa lain.

Nilai pemotongannya bervariasi di setiap desa, mulai dari Rp20 ribu, Rp50 ribu, Rp100 ribu, dan Rp125 ribu per penerima PSKS. "Di desa kami, setiap penerima PSKS dipotong Rp100 ribu," ujar Engkong (45), warga Cicadas.

Warga miskin di desa itu sebanyak 600 orang. Dia mengaku tidak tahu pasti alasan pemotongan oleh aparat desa sebesar Rp100 ribu itu. Namun konon, dana hasil pemotongan tersebut akan diberikan kepada warga miskin yang tidak kebagian bantuan PSKS.

"Memang diberikan ke warga yang gak kebagian, tapi cuma Rp50 ribu per orang, itupun jumlah warganya sedikit. Saya gak tahu dana yang sisanya ke mana," tuturnya.

Hampir semua desa yang melakukan pemotongan dana, juga menggunakan alasan serupa, yakni dana akan diberikan kepada mereka yang tidak kebagian PSKS. Tetapi, ada juga desa yang menggunakan alasan tidak rasional untuk melakukan pemotongan.

Misalnya di Desa Mulyasari, pemotongan dilakukan dengan dalih untuk tunjangan kematian, pengurusan administrasi pembuatan kartu keluarga (KK), dan rehab tempat ibadah (musala). "Kalau alasannya seperti ini kayaknya kurang masuk akal," sambung Asep Hidayat (40), warga setempat.

Lain halnya di Desa Sidajaya, pemotongan bantuan sebesar Rp125 ribu per penerima dilakukan untuk sejumlah alasan, di antaranya Rp15 ribu untuk pembuatan surat kuasa pengambilan (pencairan) bantuan PSKS, karena pencairan dilakukan secara kolektif, Rp10 ribu untuk pengambilan di kantor pos, dan Rp100 ribu untuk jatah warga miskin yang tidak kebagian.

"Jadi, total pemotongannya cukup besar, mencapai Rp125 ribu per penerima. Nilai pemotongan di desa ini (Desa Sidajaya) lebih besar dibandingkan desa-desa lain, seperti Desa Manyingsal yang hanya Rp100 ribu," ungkap warga yang minta namanya dirahasiakan.

Sementara itu, selain diwarnai aksi pemotongan, penyaluran dana bantuan kompensasi juga banyak yang salah sasaran, di mana tidak sedikit warga mampu, bahkan orang kaya menerimanya. Sedangkan mereka yang benar-benar miskin justru luput dari bantuan.

Menanggapi hal itu, Kepala Kantos Pos Indonesia Kabupaten Subang Nandang Mukhlis mengatakan, sebanyak 125.189 warga miskin di Subang menerima dana PSKS yang disalurkan sejak Rabu 26 November 2014 hingga 12 Desember 2014, di 18 cabang kantor pos.

Total dana yang disalurkan mencapai Rp50 miliar, di mana masing-masing penerima mendapat Rp400 ribu untuk jatah bulan November dan Desember. Dia menegaskan, pencairan dana PSKS tidak bisa diwakilkan, termasuk oleh aparat desa. "Dana harus diambil langsung oleh masing-masing penerima, sambil bawa identitas seperti KTP, dan KPS (Kartu Perlindungan Sosial)," bebernya.

Menanggapi maraknya aksi pemotongan dan tidak tepatnya sasaran penyaluran dana PSKS, di mana ada beberapa warga dari kalangan mampu mendapatkan bantuan tersebut, dia mengaku tidak mengetahuinya. Sebab, pihaknya hanya mendistribusikan saja. "Kami hanya menyalurkan bantuannya saja. Soal data penerima, kami ikut pemerintah pusat, data itu kan kami dapat dari BPS (Badan Pusat Statistik)," pungkasnya. [sindonews]

 

Berita Selengkapnya Klik di Sini

Berita lain terkait klik di sini

Tragedi Pesawat Hercules dan Profile Hercules yang Jatuh di Medan

$
0
0

Sebuah pesawat Hercules C-130 milik TNI Angkatan Udara jatuh dan menimpa sebuah hotel dan sejumlah rumah di Medan, Sumatra Utara, Selasa (30/6), menewaskan sedikitnya 30 orang, menurut pihak berwenang.

"Informasi terakhir yang kami dapat adalah bahwa 30 orang tewas.. Jumlahnya bisa bertambah," ujar Hisap Turnip, juru bicara badan SAR, kepada Reuters seperti dikutip dari VOAIndonesia.com

Tidak jelas berapa korban di pesawat atau di darat. Pesawat tersebut sedang terbang dari markas Angkatan Udara Soewondo di Medan ke Kepulauan Natuna dan jatuh beberapa menit setelah lepas landas.

Juru bicara Rumah Sakit Adam Malik, Sairi M. Saragih mengatakan, rumah sakit itu telah menerima 20 jenazah sejauh ini. Ia mengatakan dua orang dari daerah sekitar luka kritis.

Kepala Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna mengatakan pilot memberitahu menara pengawas bahwa pesawat harus kembali karena masalah mesin.  "Pesawat jatuh ketika belok ke kanan untuk kembali ke bandara," ujarnya. Ia menambahkan bahwa ada 17 personel militer di dalam pesawat.

Kecelakaan Hercules ini merupakan pesawat kedua dalam 10 tahun terakhir yang jatuh di Medan. Bulan September 2005, sebuah pesawat Mandala Airlines Boeing 737 jatuh ke daerah perumahan tak lama setelah lepas landas dari bandara Polonia Medan, menewaskan 143 orang termasuk 30 di darat.

Pesawat Hercules C-130 yang dioperasikan TNI Angkatan Udara (AU) dengan nomor registrasi A1310 jatuh di Jalan Jamin Ginting, Kawasan Simpang Sima Lingkar, Medan. Ingin tahu seperti apa spesifikasi pesawat Hercules C-130? Lihat saja rangkuman di bawah ini yamgh dikutip dari bintang.com. Cus~

 

Spesifikasi Hercules C-130 yang Jatuh di Medan

 

Hercules C-130 merupakan pesawat terbang bermesin empat turboprop dengan sayap tinggi (high wing), dioperasikan oleh 4-6 awak (2 pilot, 1 loadmaster, 1 teknisi).

 

Spesifikasi Hercules C-130 yang Jatuh di Medan

 

Pesawat ini mampu mendarat dan lepas landas dari runway yang pendek atau tidak disiapkan.

 

Spesifikasi Hercules C-130 yang Jatuh di Medan

 

C-130 merupakan pesawat yang paling banyak dipakai di dunia untuk membawa pasukan militer dan warga sipil.

 

Spesifikasi Hercules C-130

 

Awalnya, pesawat ini hanya digunakan untuk membawa tentara. Tapi dalam perkembangannya, dimanfaatkan juga untuk pengamatan cuaca, pengisian bahan bakar di udara, pemadam kebakaran udara, ambulans udara, dan pengangkut logistik bencana alam.

 

Spesifikasi Hercules C-130 yang Jatuh di Medan

 

Daya angkut pesawat ini mencapai 20.000 kilogram. Termasuk 2-3 kendaraan tempur Humvees atau sebuah kendaraan angkut personel lapis baja M113.

 

Spesifikasi Hercules C-130 yang Jatuh di Medan

 

Pesawat ini juga memiliki kapasitas muatan mencapai 33.000 kilogram. Berat maksimum saat lepas landas adalah 70.300 kilo gram.

 

Spesifikasi Hercules C-130

 

Kapasitas penumpang pesawat ini mencapai 92 orang (sipil), atau 64 prajurit lintas udara (militer), atau 74 pasien dengan tambahan 2 tenaga medis.

 

Spesifikasi Hercules C-130

 

Pesawat Hercules C-130 memiliki spesifikasi panjang 29,8 meter, tinggi 11,6 meter, rentang sayap 40,4 meter. Dengan berat kosong pesawat sekitar 38.000 kilogram.

 

Spesifikasi Hercules C-130

 

Daya jelajah pesawat mencapai 3.800 km, dengan kecepatan 540 km/jam, dan kecepatan maksimum 610 km/jam. Ketinggian terbang pesawat ini sekitar 10.000 km. Dalam posisi penuh, tangki bahan bakar mampu memuat 953 ribu gallon.

 

follow twitter @TINTAHIJAUcom

 

Warga Subang Protes Nama Tol Cipali. Seharusnya begini

$
0
0

TINJAU SUBANG- Nama jalan tol yang menghubungkan Cikopo-Palimanan dengan sebutan Cipali kembali diprotes. Kali ini datang dari warga Subang. Mereka mendesak nama Tol Cipali diubah dengan mencantumnkan nama Subang.

Protes nama Tol Cipali itu disuarakan puluhan massa dari Koalisi LSM Bandit Indonesia dan XTC Kabupaten Subang yang tergabung dalam Barisan Rakyat Subang saat menggelar aksi di sejumlah kantor pemerintah termasuk kantor Bupati Subang.

"Kami mendesak Pemkab untuk segera mengusulkan pergantian nama jalan tol Cipali dengan Cisubangi, Cisubangpa, Cisubapa, Cisupa atau penamaan lainnya," kata koordinator aksi Ifan Yofalik

Alasan penggantian nama itu, kata Ifan, ruas jalan tol terpanjang di Indonesia itu, sebagian besar berada di wilayah Subang. Sayangnya, Bupati Subang Ojang Sohandi, tegas Ifan, tidak memahami soal itu.

"Nama Kabupaten Subang yang dilewati arus terpanjang terbawa namanya, dan karena itu kami sangat prihatin tidak perhatiannya bupati terhadap pengangkatan nama Subang," jelasnya.

Tol Cipali diresmikan Presiden Joko Widodo pada 13 Juni lalu. Tol Cipali ini disebut sebagai tol terpanjang di Indonesia dengan panjang 113 Km yang melintas daerah Purwakarta, Subang, Indramayu, Majalengka dan Cirebon. Dari 113 Km itu, 44 km berada di kawasan Subang.

Nama tol Cipali, semula bernama Cikapali dengan kepanjangan Cikampek-Palimanan. Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi memprotes keras nama itu. Alasannya, keberadaan pintu masuk jalan tol dari arah Jakarta bukan di Cikampek tapi di Cikopo. Sementara Cikopo salah satu daerah di Purwakarta. [Annas Nashrullah | @JejakAnnas]

 

Follow twitter @TINTAHIJAUcom

 

 

Fans MU Subang Bagi Takjil dan Santuni Yatim

$
0
0

TINJAU SUBANG- Puluhan members Fans kesebalasan Manchester United (MU) Subang menggelar bakti sosial dengan santunan yatim dan berbagi takjil bagi pengendara, Jumat (3/6/2015).

Kegiatan itu digelar di dua di lokasi, yakni panti asuhan Amaliya, Kelurahan Karanganyar, Subang, dan Grant Hotel di Jl. Ade Irma Suryani, Subang. Kegiatan itu diikuti puluhan anggota Fans MU Chapter of Subang (Chaos) yang didominasi mengenakan seragam klub sepak bola kebanggaan mereka.

Di Panti Asuhan Amaliya, mereka menyerahkan 15 tas baju layak pakai, 10 dus mie instan, 25 makanan siap saji, lima tas berisi sembako, satu karung beras dan lainnya. Sementara untuk berbagi takjil, ada ratusan takjil yang disebar untuk pengguna jalan menjelang adzan maghrib.

Ketua MU Chapter Subang, Ricky Anugrah mengatakan, kegiatan sosial ini sudah menjadi kegiatan rutin sejak komunitas pecinta klub setan merah itu resmi berdiri di Subang pada tiga tahun lalu. "Ini kegiatan rutin kita setiap Ramadan. Ini hanya berbagi saja untuk adek-adek dan mereka yang berpuasa. Mumpung di bulan penuh berkah, kita perbanyak menebar hikmah," kata Ricky kepada TINTAHIJAU.com, Jumat (3/6/2015).

Usai dua kegiatan itu, saat adzan berkumandang anak-anak Fans MU ini langsung menyerbu Grant Hotel lantai dua. Di lokasi kafe itu, mereka menggelar buka puasa bersama. "Indahnya berbagi dan indahnya kebersamaan. Mudah-mudahan ini manfaat dan nilai kebaikan. Amien," pungkasnya. [Annas Nashrullah | @JejakAnnas]

Follow twitter @TINTAHIJAUcom

Pengemis Tajir asal Subang Kembali Gegerkan Jakarta

$
0
0

TINJAU JAKARTA - Desember 2013 lalu, nama Walang warga Kampung Waladin, Desa Pasirbungur, Kecamatan Purwadadi, Subang, gegerkan Jakarta. Kedua orang yang berprofesi sebagai pengemis itu ternyata memiliki uang senilai Rp25 juta saat dilakukan penertiban pemerintah setempat.

Kini giliran Putri Handayani (45) dan Neneng (8) yang diketahui warga Subang pun bernasib sama. Ia terjaring razia Suku Dinas Sosial Jakarta Timur, Kamis 9 Juli 2015 malam. Saat diperiksa, ternyata pengemis tersebut memiliki uang Rp5 juta dan emas senilai Rp30 juta.

"Ibu dan anak itu mengaku kalau uang yang mereka kumpulkan, berasal dari mengemis," kata Marjito, Kasudin Sosial Jakarta Timur kepada wartawan, Jumat (10/7/2015).

Marjito menambahakan, kemungkinan mereka memanfaatkan momentum Ramadan ini dengan mengemis. Maklum saja, di bulan Ramadan ini banyak warga yang memberi sedekah kepada fakir miskin, dan ini dimanfaatkan betul oleh ibu tersebut.

Sementara itu, Harianto, Kepala PSBI Bangun Daya 2, mengungkapkan uang mereka akan disimpan untuk sementara. Uang itu tetap akan diberikan ketika mereka selesai pembinaan di sini.

"Mereka akan diberikan pembinaan keterampilan. Di sini ada jahit, memasak, atau keterampilan lainnya. Mereka tinggal memilih mau diberikan pembinaan apa. Setelah mereka cukup diberikan pembinaan, mereka akan kita pulangkan ke daerah asal," imbuh Harianto.

Upaya itu, agar para pengemis itu tidak kembali ke jalan. Mereka bisa memanfaatkan hasil dari pembinaan itu untuk bekal saat kembali ke kampung. Nasib mereka bisa lebih mulia dan bermartabat dengan pekerjaan baru mereka nanti. [*]

Seorang pengemis bersama anaknya terjaring razia, ternyata memiliki uang jutaan rupiah dan harta karun melimpah. (Komaruddin Bagja/Sindonews)

source: http://metro.sindonews.com/read/1022276/170/terjaring-razia-pengemis-ini-ternyata-miliki-harta-karun-1436497557

Seorang pengemis bersama anaknya terjaring razia, ternyata memiliki uang jutaan rupiah dan harta karun melimpah. (Komaruddin Bagja/Sindonews)

source: http://metro.sindonews.com/read/1022276/170/terjaring-razia-pengemis-ini-ternyata-miliki-harta-karun-1436497557

Seorang pengemis bersama anaknya terjaring razia, ternyata memiliki uang jutaan rupiah dan harta karun melimpah. (Komaruddin Bagja/Sindonews)

source: http://metro.sindonews.com/read/1022276/170/terjaring-razia-pengemis-ini-ternyata-miliki-harta-karun-1436497557

foto: Seorang pengemis bersama anaknya terjaring razia, ternyata memiliki uang jutaan rupiah dan harta karun melimpah. (Sindonews)

follow twitter @TINTAHIAJUcom

Siswi SMP Kediri Gantian Jadi Budak Seks Pengusaha

$
0
0

TINJAU KEDIRI- Warga Kediri tengah dikejutkan oleh kasus pencabulan yang dilaporkan sejumlah remaja putri ke kepolisian. Setidaknya, ada lima remaja melapor, telah disetubuhi oleh seorang pengusaha terkenal di Kediri, yang dikenal dengan nama Koko.

Lima anak remaja yang menjadi korban pencabulan Koko, bos aspal dan kontraktor terkemuka Kediri, itu, selalu diminta menelan pil sebelum diajak bersetubuh.

Namun sejauh ini masih belum jelas apakah pil yang diberikan untuk jenis obat perangsang atau pil untuk pencegah kehamilan.
Demikian keterangan yang disampaikan Kasat Reskrim Polres Kediri Kota, AKP Wisnu Prasetyo. "Dari hasil pemeriksaan saksi korban memang korbannya selalu diberi pil sebelum disetubuhi pelaku," ungkap Wisnu

Kasus persetubuhan yang melibatkan pelaku Koko dengan korban anak-anak remaja ini juga mengandung unsur traficking. Skema kasusnya mirip bisnis multi level marketing. Semula hanya satu korban remaja yang dicabuli Koko.

Kemudian korban pertama ini mengajak rekannya yang lain sesama remaja putri untuk kemudian dicabuli pelaku secara bergiliran di Hotel BD. Demikian seterusnya korban yang melapor ada 5 anak.

Semua korban usai dicabuli kemudian diberi uang oleh pelaku. Uang yang diberikan jumlahnya bervariasi mulai kisaran Rp 400.000 sampai Rp 700.000 sekali main.

Hingga Rabu (8/7/2015), korban pencabulan Koko bertambah dua lagi. Sehingga total korban pencabulan bertambah menjadi 5 anak remaja perempuan yang semuanya masih di bawah umur.

Para korban pencabulan itu nama samarannya masing-masing Bunga (16), Mawar (16) dan Melati (15). Dua korban baru Merah (15) dan Delima (13). "Usia korban yang melapor kebanyakan dibawah 17 tahun, usia termuda 13 tahun masih pelajar SMP," tambahnya.

Seluruh korban pencabulan setelah dimintai keterangan telah dimintakan visum medis. Meski begitu, warga mempertanyakan keseriusan polisi menyelesaikan kasus ini. Hingga kini, Koko yang pengusaha kaya raya itu, belum dijadikan tersangka.

AKP Wisnu berdalih, jika keterangan saksi-saksi yang dibutuhkan usai, barulah petugas penyidik bakal memanggil terlapor Koko. Sejauh ini Koko masih belum dimintai keterangan petugas terkait laporan kasus pencabulan. "Kami masih belum tentukan tersangkanya," tambahnya.
Sewaktu ditanya apakah tidak khawatir pelaku bakal kabur keluar negeri ? Kasat Reskrim AKP Wisnu menepisnya.

Namun jika pelaku kabur petugas bakal melakukan tindakan hukum. Tersangka kasus pencabulan ini bakal dijerat dengan pasal 81 dan 82 UU no 23 th 2002 yang diperbaharui UU 35 th 2014 tentang Perlindungan Anak. Ancaman hukumannya minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun.  [tribun]


PT TUN Menangkan Golkar Kubu Agung Laksono

$
0
0

TINJAU JAKARTA - Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PT TUN) menganulir putusan PTUN yang memenangkan kubu Ical dan membatalkan SK Menkum HAM soal kepengurusan Golkar Agung Laksono cs. Putusan ini disambut baik kubu Agung Laksono.

"Kami mengucapkan sujud syukur. Akhirnya kebenaran terungkap. Oleh karena itu kami minta kepada seluruh kader di daerah untuk merapatkan barisan karena sudah dipastikan Pilkada ada di tangan kami. Tanda tangan yang sah adalah Agung Laksono dan Zainudin Amali," kata Ketua DPP Golkar kubu Agung, Leo Nababan kepada detikcom, Jumat (10/7/2015).

Dia mengapresiasi hakim-hakim PT TUN yang telah mengambil keputusan. Leo menyebut sejak awal tak percaya dengan hasil PTUN.

"Akhirnya kebenaran benar-benar terwujud di negara kita tercinta," ungkap Leo.

Berikut merupakan petikan putusan tersebut:

1. Menerima banding dari Tergugat/Pembanding dan Tergugat II Intervensi/Pembanding;

2. membatalkan putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta No 62/G/2015/PTUN-JKT tanggal 18 Mei 2015 yang dimohonkan banding, dan dengan:

MENGADILI SENDIRI:

I. Dalam Penundaan:

- Menyatakan mencabut dan tidak berlaku serta tidak memiliki kekuatan hukum lagi, Penetapan Nomor 62/G/2015/PTUN-JKT tanggal 1 April 2015 tentang penundaan pelaksanaan keputusan objek sengketa;

 

II. Dalam Eksepsi:

- Menerima eksepsi Tergugat/Pembanding dan Tergugat II Intervensi/Pembanding tentang kewenangan absolut pengadilan;

 

III. Dalam Pokok Perkara:

1. Menyatakan gugatan Penggugat/Terbanding tidak dapat diterima;

2. Menghukum Penggugat/Terbanding membayar biaya perkara di kedua tingkat peradilan yang dalam pemeriksaan banding ditetapkan sebesar Rp 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah)

PT TUN membatalkan putusan PTUN yang sebelumnya memutuskan kepengurusan Golkar dipimpin Aburizal Bakrie (Ical). Namun Ical masih belum mengakuinya meski putusan sudah diunggah di situs resmi milik PT TUN.

"Bukan, banding itu yang tidak diterima (PT TUN)," ujar Ical di JCC Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7/2015).

Sebelumnya PTUN membatalkan SK Menkum HAM yang mengesahkan kepengurusan Golkar versi Agung Laksono. PTUN juga memutuskan bahwa kepengurusan Golkar sesuai dengan hasil Munas Riau tahun 2009.

Namun pihak Menkum HAM dan Agung mengajukan banding atas putusan PTUN itu ke PT TUN. PTUN dianggap telah melakukan hal yang ultra petita karena memutuskan kepengurusan Golkar yang sah. [Detik.com]

Follow twitter @TINTAHIJAUcom

 

Dinkes Subang Dirikan 6 Pos Kesehatan di Jalur Mudik

$
0
0

TINJAU SUBANG- Dinas Kesehatan (Dinkes) Subang mendirikan lima pos kesehatan di jalur mudik di wilayah Kabupaten Subang.

"Utamanya untuk pelayanan pemudik yang sakit, juga pelayanan kesehatan," kata Kepala Dinkes Subang Budi Subiantoro kepada TINTAHIJAU.com, Jumat (10/7/2015)

Lima pos itu ditempatkan di Daerah Ciasem, RM Markoni Pamanukan, Gerbang Tol Cilameri, pintu masuk wisata Ciater, pertigaan tugu Kalijati dan di daerah Purwadadi.

Selain di lokasi itu, Dinkes juga mendirikan Pos Kesehatan tambahan, di Dinkes Jl. Mayjen Soeprapto, Subang. "Setiap pos akan diisi seorang dokter dan dua perawat, mereka akan bekerja dua shif setap harinya," jelasnya. [annas nashrullah | @JejakAnnas]

foto: ilustrasi

Follow twitter @TINTAHIJAUcom

 

 

 

Inilah Penampakan Tol Subang saat Malam Hari

$
0
0

TINJAU SUBANG- Sejak diresmikan pada 16 Juni lalu, kasus kecelakaan lalu lintas di jalan Tol Subang, yang menghubungkan Jakarta-Cirebon, sudah lebih dari 50 terjadi. Belasan korban jiwa pun berjatuhan.

Secara umum, kecelakaan lalu lintas terjadi pada malam atau dini hari. Faktor penyebabnya, dari human error sampai minimnya fasilitas, seperti rambu lalu lintas, median jalan dan lampu penerangn jalan.

Dari penulusuran TINTAHIJAU.com pada malam hari, terpotret penampakkan jalan tol Subang gelap gulita. Satu-satunya cahaya lampu di jalanan hanya terdapat dari lampu kendaraan. Saat jalur itu nihil kendaraan, maka di sekelilingi jalan tol itu gelap.

Sejak masuk pintu gerbang Tol terpanjang di Indonesia itu, fasilitas penerangan jalan umum masih sangat minim. Kehadiran lampu jalan, terpantau hanya pada saat kita masuk dan exit tol serta satu titik di jembatan flyover Purwadadi.

Selain lampu penerang jalan, di tengah kondisi jalanan gelap, median jalan sebagai pembatas jalan masih sangat minim. Karuan saja, kondisi itu mengakibatkan supir kendaraan seringkali silau akibat sorotan lampu dari kendaraan arah berlawanan.

"Gelap dan silau ditambah lagi kondisi fisik supir ngantuk dan lelah, ini sangat rentan terjadinya kecelakaan. Di beberapa media diberitakan kecelakaan mayoritas terjadi di atas jam 00.00 WIB, waktu yang sangat rentan mengantuk," kata Seorang Warga Subang, Alam Rantjatan kepada TINTAHIJAU.com, Jumat (10/7/2015) dinihari.

Di tengah masih minimnya fasilitas di jalan tol itu, dan kondisi fisik menurun, yang terjadi bukan sikap kehati-hatian, melainkan sebaliknya, supir kendaraan tidak sedikit melajukan kendarannya dengan kecepatan tinggi, di atas 100 km/jam. Maklum saja, jalanan mulus dan kondisi kendaraan masih belum ramai, kerap memacu supir untuk tancap gas.

"Jangan menantang maut deh di jalan tol. Pilihannya ada dua, istirahat di rest area bila perlu menginap di Subang dan dilanjutkan besoknya, atau kurangi kecepatan. Penting juga, pada saat ambil tiket, petugas membagikan stiker himbauan untuk hati-hati dan waspada kepada pengendara," papar Alam. [Annas Nashrullah | @JejakAnnas]

 

Follow twitter @TINTAHIJAUcom

 

Foto: penampakan kondisi jalan tol Subang saat malam hari

 

 

Film Karya Warga Subang Segera Diputar Televisi

$
0
0

TINJAU SUBANG- "Santri Backpacker”, film karya Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) kabupaten Subang rencananya akan diputar di AswajaTV pada 2 Syawal 1436 H. Film ini dijadwalkan dua kali tayang di stasiun televisi rujukan utama warga NU ini.

"Insya Allah film santri backpacker akan tayang di AswajaTV pada tanggal 2 syawal 1436 H. Tanggal masehinya berpatokan pada keputusan sidang itsbat pemerintah,” kata salah seorang tim panitia pembuatan film ini Tito Taqiyudin mengatakan,

Tito menambahkan, tayangan pertama jatuh pada 2 Syawal malam, tepatnya pukul 20.00 WIB. Sementara tayangan kedua jatuh pada keesokan siangnya pada pukul 14.00 WIB.

"Film dari sahabat-sahabat daerah lain juga katanya sudah banyak yang masuk AswajaTV, ini bagus sekali ternyata 'orang sarungan' juga bisa bikin film dan kebetulan katanya durasi film kita yang paling panjang," kata Tito mengutip informasi dari AswajaTV.

Daerah lain yang dimaksud di antaranya Salatiga, Jepara, Bayuwangi, Jakarta, Wonosobo, Jember, Situbondo, dan Magelang. "Karena dakwah melalui media atau film ini cukup efektif, semoga saja dari daerah lain segera menyusul. Yang sudah bikin juga diharapkan bisa produksi film lagi supaya film tentang pesantren, santri, dan Islam Nusantara bisa memperkaya khazanah perfilman nasional karena memang filmnya berdasarkan keadaan di lapangan," harapnya

Menurut Tito, AswajaTV hanya bisa disaksikan melalui jaringan parabola. Karenanya, mereka yang belum memasang parabola bisa memanfaatkan MIVOTV di internet dengan cara mengklik http://mivo.tv kemudian pilih AswajaTV. Ia berharap warga NU khususnya menonton film perdana produksi PCNU Subang ini.

Film ini menceritakan tentang perjalanan santri yang mencari ilmu ke tiga pesantren. Di pesantren-pesantren itu mereka mendapatkan pelajaran tentang keberagamaan yang mengusung nilai kasih sayang, bukan paksaan dan kekerasan. [nu]

foto: ilustrasi

follow twitter @TINTAHIJAUcom

Ribuan Pemudik Mulai Padati Tol Subang, Jalur Pantura Lancar Jaya

$
0
0

TINJAU SUBANG- Sepekan menjelang lebaran, Tol Subang yang menghubungkan Cikopo-Palimanan mulai dipadati kendaraan pemudik.

Lebih dari 200 mobil permenit yang melintasi jalan tol terpanjang di Indonesia itu.

Untuk menghadapi lonjakan tersebut, Karuas jalan tol, Atep mengatakan, petugas tol telah membuka seluruh pintu keluar, yakni berupa 14 gerbang keluar dan dua gerbang masuk serta membuka dua hingga empat gerbang satelit.

Kemacetan di jalan tol tersebut, sudah terjadi dari KM 180. Ribuan kendaraan terpaksa harus mengantri berjam-jam di jalan tol yang diresmikan 16 Juni lalu. Terjadinya peningkatan volume kendaraan terjadi juga di jalur Pantura. Dibanding hari sebelumnya, kondisi jalur pantura, terpantau mulai ramai.

Kendaraan yang melintas di jalur tersebut didominasi kendaraan roda dua dan kendaraan angkutan manusia. Pemandangan yang sama juga terlihat di jalur tengah Cikamurang via Subang. Iring-iringan kendaraan pemudik sudah mulai terlihat.

Namun begitu, baik di pantura maupun di jalur tengah, tidak akibatkan antrian kendaraan. Untuk mengurangi beban kemacetan di jalan tol, pemudik bisa melalui jalur tengah Subang, dengan keluar di exit Kalijati dan Subang. [Annas nashrullah | sandy zaenudin]

Foto antrian kendaraan di gerbang Palimanan (MTN)

Folow twitter @tintahijaucom

Viewing all 124 articles
Browse latest View live